Sesuai dengan perhitungan Awal Dzulhijjah 1445 H Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, maka tanggal 29 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada hari Sabtu, 6 Juli 2024.
Data yang terhimpun dari Lembaga Falakiyah dengan menggunakan metode falak tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama dengan markaz Gedung PBNU Jl. Kramat Raya Jakarta Pusat adalah sebagai berikut:
Ijtima’ = Sabtu Wage 6 Juli 2024 M pukul 05:56:58 WIB
Tinggi hilal mar’ie = +40 10’ 04”
Letak matahari terbenam = 220 38’ 41” utara titik barat
Letak hilal = 270 33’ 14” utara titik barat
Kedudukan hilal = 40 54’ 33” utara Matahari
Keadaan hilal = miring ke utara
Elongasi hilal haqiqy = 70 43’ 48’
Lama hilal = 20 menit 25 detik
Parameter hilal terkecil terjadi di kota Merauke propinsi Papua Selatan (tinggi hilal mar’ie +20 56′, elongasi hilal tahqiqy 60 54′ dan lama hilal di atas ufuk 14 menit 42 detik). Sedangkan parameter hilal terbesar terjadi di kota Lhoknga propinsi Aceh (tinggi hilal mar’ie +50 33′, elongasi hilal tahqiqy 80 9′ dan lama hilal di atas ufuk 25 menit 46 detik.
Dengan pertimbangan data hilal tersebut serta data hilal lainnya di wilayah Indonesia, dapat diketahui bahwa hilal sudah ada di atas ufuk pada saat Matahari terbenam sesuai dengan kriteria Imkan Rukyat Nahdlatul Ulama (IRNU).
Ketua LF PCNU Kab. Bekasi menyerukan seluruh Ummat Islam khususnya di wilayah Kabupaten Bekasi untuk bersiap menyambut peralihan tahun dari 1445 H ke 1446 H.
“Guna memperoleh hikmah dan manfaat dari pergantian tahun baru Hijriyah, marilah sama-sama kita merenungi segenap aktivitas kita baik dari sisi duniawi terkhusus ukhrowi (ibadah) kita. Apakah sudah sesuai dengan yang kita harapkan atau belum?
“Mudah-mudahan di tahun yang akan datang kita dapat meningkatkan lagi amal ibadah serta kehidupan kita secara maksimal”, tegas Ust. Syarif Nawawi.
Sumber Data: Publikasi Hilal Awal Muharram 1446 H Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama