Hukum Berhubungan Suami Istri Di Siang Hari Bulan Ramadhan

Pertanyaan nomor :07
Sail: Muhammad Zaidun Ramadan, 26 tahun, Bekasi.

Latar belakang masalah:
Jika seseorang sengaja makan di siang hari ketika puasa Ramadan kemudian melakukan hubungan suami istri setelah makan ,

Read More

Pertanyaan:
1. Apakah praktek di atas mewajibkan kafarat ?
2. Siapa yang menanggung kafarat ?
3. Jika berhubungan dengan sesama jenis apakah dikenakan kafarat juga? Dan jika iya, siapa yang yang menanggung kafaratnya?

Jawaban:
1. Praktek di atas tidak mewajiban kafarat.

Referensi:
Syarh al-Minhaj II/345

أن يفسد الصوم بالجماع وحده: فإن أكل ثم جامع، لا كفارة عليه، ولا كفارة بغير الجماع كالأكل والشرب والاستمناء باليد، والمباشرة فيما دون الفرج المفضية إلى الإنزال

2. Sejatinya ulama sepakat bahwa seseorang yg merusak puasa dg hubungan badan ,maka ia wajib membayar kafarat ,perkhilafan terjadi diantara ulama tentang siapa saja yg wajib membayar kafarat, di bawah ini kami cantumkan beberapa pendapat ulama tentang perkara tersebut :
• pendatap paling sohih menyatakan bahwa hanya suami yg berkewajiban membayar kafarat.
• sebagian ulama berpendapat suami istri wajib membayar kafarat.
• ulama lain berpendapat suami wajib membayar kafarat dua kali atas dirinya dan istrinya.
• ada juga yg berpendapat suami wajib membayar 1 kali kafarat untuk dirinya dan istrinya.

Referensi:
Majmu’ syarhil muhadzab :

.ويقول في الكفارة ثلاثة اقوال (اصحها) تجب علي الزوج خاصة (والثانى) تجب عليه عنه وعنها (والثالث) يلزم كل واحد منهما كفارة والاصح علي الجملة وجوب كفارة واحدة عليه خاصة عن نفسه فقط وانه لا شئ على المرأة ولا يلاقيها الوجوب وذكر الدارمي وغيره في المسألة أربعة اقوال هذه الثلاثة (والرابع) يجب علي الزوج في ماله كفارتان كفارة عنه وكفارة عنها

3. Tetap wajib membayar kafarat Selama terjadi praktek jima’ (dalam hal ini adalah praktek anal).
Untuk pihak yg berkewajiban membayar kafarat,maka bisa dilihat dalam jawaban nomor dua.

Referensi:
Al-fiqhul Islam wa adillatuhu.

أن يتم الجماع في فرج ولو دبراً، أو ميتة أو بهيمة: فلا كفارة على من وطئ في غير فرج. ووطء المرأة في الدبر، واللواط، كالوطء في الفرج
(الفقه الإسلامي وأدلته، وهبة الزحيلي، ٣، ١٧٢٣)

TIM LBM PCNU KABUPATEN BEKASI.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *