Khutbah Idul Adha 1445 H ini mengajak jamaah untuk memaknai Hari Raya Idul Adha sebagai kesuksesan orang tua. Teks khutbah berikut ini berjudul “Khutbah Idul Adha: Kepedulian Orang Tua Adalah Kunci Kesuksesan Anak”. Semoga bermanfaat! (LBMNU)
Khutbah Pertama
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الحمد لله الواحد الأحد، الذي لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد، أحمده وأشكره على نعمه وآلائه التي لا تحصى ولا تعد
أشهد أن لا اله الا الله وحده لاشريك له الإله الصمد، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ور سوله الداعي إلى سنن الرشد والرشاد، اللهم صل وسلم وبارك على عبدك ورسولك محمد وعلى آله وصحبه ذوي الفضل والسؤدد.
أما بعد: فاتقوا الله-أيها المسلمون- بطلب مرضاته، والبعد عن محرماته، واعلموا أن يومكم هذا يوم جليل، وأن عيدكم هذا عيد فضيل، وأن من حكم العيد ومنافعه العظيمة شهود جمع المسلمين لصلاة العيد، ومشاركتهم في بركة الدعاء والخير المنزل على جمعهم المبارك، والبروز لرب العالمين، إظهارا لفقر العباد لربهم، وحاجتهم إليه عز وجل. عن أم عطية رضي الله عنها قالت: أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نخرجهن في الفطر والأضحى العواتق والحيض وذوات الخدور، أما الحيض فيعتزلن الصلاة، ويشهدن الخير ودعوة المسلمين. (رواه رالبخاري ومسلم)
ومن منافع العيد وحكمه العظمى التواصل بين المسلمين والتوازر، وتقارب القلوب وارتفاع الوحشة، وزوال نار الأحقاد والحسد. عن النعمان بن بشير رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعا طفهم مثل الجسد الواحد، إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى (رواه البخاري ومسلم)
والمحبة بين المسلمين والتواد غاية عظمى من غاية الإسلام، عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا تدخلوا الجنة حتى تؤمنوا، ولا تؤمنوا حتى تحابوا، أو لا أدلكم على شيء إذا فعلتموه تحببتم، أفشوا السلام بينكم (رواه مسلم)
أيها المسلمون:
Hadirin Hadirat sidang hari raya Idul Adha yang berbahagia.
Pada hari ini seluruh umat Islam di seluruh dunia menggemakan kalimat takbir, tahlil dan tahmid guna mengagungkan kebesaran Allah SWT. Demikian juga halnya dengan saudara-saudara kita di tanah suci Makkah yang sedang menuanaikan ibadah haji pada hari ini tepatnya sedang melontar Jumratul ‘Aqabah, dan mereka lanturkan kalimat talbiyah dan yang merupakan ungkapan pengagungan kepada sang khaliq.
Id secara bahasa artinya kembali, dan Adha artinya pengorbanan. Artinya pada hari ini, kita harus kembali pada semangat perjuangan dan pengorbanan gelora perjuangan demi tegaknya agama Allah dimuka bumi ini, sebagaimana yang telah diperankan oleh sang penomena Nabiyullah Ibrahim AS. Dengan ketegaran dan kesabaran hati beliau menerima dan menjalankan perintah Allah untuk menyembeleh putra tercinta (Ismail) yang lama dinanti-nantikan kelahirannya.
Nama Nabi Ibrahim As diabadikan dalam ayat suci al-Qur’an sebanyak 61 kali SAW. Demikian juga gelar atau julukan yang deberikan oleh Allah kepada nabi Ibrakim AS bemacam-macam, seiring prestasi yang pernah diukirnya dipentas sejarah. Beliau diberi gelar dengan Abu al-Anbiya’, karena anak-anak beliau banyak menjadi nabi dan rasul, termasuk nabi kita nabi Muhammad SAW adalah keturunan dari beliau melalui nabi Ismain AS. Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an:
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا نُوحا وَإِبۡرَٰهِيمَ وَجَعَلۡنَا فِي ذُرِّيَّتِهِمَا ٱلنُّبُوَّةَ وَٱلۡكِتَٰبَۖ فَمِنۡهُم مُّهۡتَد وَكَثِير مِّنۡهُمۡ فَٰسِقُونَ ( الحديد 26)
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al-Kitab, maka diantara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak diantara mereka fasik.
وَوَهَبۡنَا لَهُۥٓ إِسۡحَٰقَ وَيَعۡقُوبَ وَجَعَلۡنَا فِي ذُرِّيَّتِهِ ٱلنُّبُوَّةَ وَٱلۡكِتَٰبَ وَءَاتَيۡنَٰهُ أَجۡرَهُۥ فِي ٱلدُّنۡيَاۖ وَإِنَّهُۥ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ (العنكبوت 27)
Artinya: Dan Kami anugrahkan kepda Ibrahim, Ishak dan Ya´qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.
Nabi Ibrahim adalah salah seorang nabi yang diberi gelar Ulul Azmi, karena kesabaran, keberanian dan ketabahan mengkadapi tantangan-tantangan dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang rasul Allah SWT. Dan diberi gelar juga dengan khalilurrahman.
Hadirin Hadirat sidang shalat idul adha yang berbahagia.
Tidak banyak orang yang sukses melahirkan orang yang sukses pula, berbeda dengan nabi Ibrahim AS yang memiliki dua orang anak yang menjadi nabi (Ismail dan Ishaq). Dari jalur nabi Ismail, terlahir nabi kita nabi Muhammad SAW. Sedangkan dari jalur nabi Ishaq, terlahir nabi Ya’qub AS, yang darinya terlahir semua nabi bani Israil. Kemudian dari sini timbul pertanyaan, apa rahasia dibalik kesuksesan nabi Ibrahim AS yang melahirkan tokoh-tokoh besar tersebut?
Ada tiga hal yang diupayakan Nabi Ibrahim untuk mewujudkan generasi yang unggul.
Pertama, doa yang selalu dipanjatkan kepada Allah Swt. Sebagaimana disebut di dalam al-Qur’an bahwa beliau selalu berdoa dengan doa.
رَبِّ هَبۡ لِي مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ (الصفات 100)
Artinya: Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
Doa tersebut dipanjatkan oleh nabi Ibrahim jauh sebelum mempunyai anak. Sebagian ulama mengatakan doa tersebut dipanjatkan sebelum beliau kawin. Beliu tak henti-hentinya meminta kepada Allah SWT agar dikaruniai anak yang shaleh, dan baru pada usianya yang ke 86 Allah mengabulkan doanya dengan memberikan karunia anak yang shaleh sesuai dengan pemohonannya. Allah Swt menyebut ciri anak tersebut di dalan al-Qur’an.
فَبَشَّرۡنَٰهُ بِغُلَٰمٍ حَلِيم (الصفات 101)
Artinya: Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
Kedua, kepedulian Nabi Ibrahim pada pendidikan anak-anaknya. Dalam al-Qur’an diceritrakan.
وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِيمُ رَبِّ ٱجۡعَلۡ هَٰذَا ٱلۡبَلَدَ ءَامِنا وَٱجۡنُبۡنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعۡبُدَ ٱلۡأَصۡنَامَ (إبراهيم 35)
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.
وَوَصَّىٰ بِهَآ إِبۡرَٰهِۧمُ بَنِيهِ وَيَعۡقُوبُ يَٰبَنِيَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ ( البقرة 132)
Artinya: Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya´qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.
Ayat-ayat di atas membuktikan betapa besarnya perhatian nabi Ibrahim pada pendidikan anak-anaknya, dia tidak rela jika anak-anaknya bodoh atau berada pada jalur pendidikan yang menyimpang dan salah.
Jangan sampai terjadi hanya karena ekonomi atau alasan pekerjaan, kita mengabaikan pendidikan anak-anak kita, dan tidak tahu menau apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka pelajari selama ini. Sudahkah anak-anak kita mengamalkan ajaran agama secara benar? sudahkah orang tua memberikan contoh teladan yang baik kepada mereka? Kalu tidak, maka bersiaplah untuk menerima cobaan dan ujian melalui anak-anak kita.
Saudara-saudara sidang shalat Idul Adha yang berbahagia.
Ketahuilah bahwa pendidikan yang pertama yang harus kita ajarkan kepada anak-anak kita adalah pendidikan moral/akhlaq dan agama. Pendidikan yang lain adalah sebagai sebagai pelengkap dan pendukung. Terpuruknya bangsa ini bukan karena sumber daya manusisanya yang kurang cerdas, tetapi karena bobroknya moral dan akhlaq. Orang-orang yang tidak memiliki akhlaq yang mulia, walaupun mereka seorang ilmuan, seorang cendekiawan, maka mereka akan melakukan penyelewengan, korupsi, penyalahgunaan wewenang / jabatan dan akan membolehkan segala cara demi untuk meraih kekuasaan dan kepuasan nafsunya.
Banyaknya kasus kenakalan remaja seperti pergaulan bebas, narkoba, tauran dan lain-lain, terjadi akibat dari kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua terhadap kehidupan dan pergaulan anan-anaknya.
Fakta ini sungguh ironis. Kita semua harus bertanggung jawab terhadap masa depan mereka. Oleh karena itu kita harus berkorban waktu demi untuk mengawas anak-anak kita, dan berkorban harta demi untuk pendidikan anak-anak kita, dan berkoraban tenaga demi mengarahkan mereka menuju hal-hal yang positif yang diridhai Allah SWT.
Saudara-saudaraku sekalian. Yakinlah bahwa pengorbanan kita dalam hal ini tidak akan sia-sia. Allah berjanji akan mempertemukan kita kembali dengan anak-anak kita di akhirat apabila mereka tetap beriman dan taat kepada ajaran Allah SWT. Sebagaiman firman-Nya dalam al-Qur’an:
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡهُمۡ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَمَآ أَلَتۡنَٰهُم مِّنۡ عَمَلِهِم مِّن شَيۡءٖۚ كُلُّ ٱمۡرِيِٕۢ بِمَا كَسَبَ رَهِينٞ (الطور: 21).
Artinya: Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Saudara-saudara sidang hari Raya idul Adha yang berbahagia
Ketiga, kepeduliannya pada kesejateran keluarganya.
Nabi Ibrahim AS adalah seorang bapak yang baik sangat peduli dan bertanggung jawab kepada keluarganya. Demi kesejahteraan keluarganya, nabi Ibrahim rela merantau dari Palestina ke Mesir dan Mekkah. Dan hal tersebut dilakukan berkali-kali meskipun kondisi alam yang di sekitarnya panas dan tandus. Sebagaimana diungkapkan dalam doa nabi Ibrahim.
رَّبَّنَآ إِنِّيٓ أَسۡكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيۡرِ ذِي زَرۡعٍ عِندَ بَيۡتِكَ ٱلۡمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱجۡعَلۡ أَفِۡٔدَةٗ مِّنَ ٱلنَّاسِ تَهۡوِيٓ إِلَيۡهِمۡ وَٱرۡزُقۡهُم مِّنَ ٱلثَّمَرَٰتِ لَعَلَّهُمۡ يَشۡكُرُونَ (إيراهيم 37)
Artinya: Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “دِينَارٌ أَنْفَقْته فِي سَبِيلِ اللَّهِ, وَدِينَارٌ أَنْفَقْته فِي رَقَبَةٍ, وَدِينَارٌ تَصَدَّقْت بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ, وَدِينَارٌ أَنْفَقْته عَلَى أَهْلِك, أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْته عَلَى أَهْلِك”.(فِي سَبِيلِ اللَّهِ) أي في الجهاد والحج وطلب العلم، (وَدِينَارٌ أَنْفَقْته فِي رَقَبَةٍ) أي أعتقتها، (وَدِينَارٌ أَنْفَقْته عَلَى أَهْلِك) أي على زوجتك وعيالك، قيل: لأنه فرض، وقيل: لأنه صدقة وصِلَة. أخرجه أحمد (2/473 ، رقم 10123)، ومسلم(2/692، رقم 995).
Artinya: Rasulullah telah bersabda: Satu dinar kamu nafkahkan dalam perjuangan dan satu dinar kamu nafkahkan untuk membeli seorang hamba kemudian kamu merdekakannya,dan satu dinar kamu sedekahkan kepada orang miskin,dan satu dinar kamu nafkahkan kepada keluargamu, maka dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu pahala lebih besar dari yang lain.
Jatuhnya perekonomian dunia saat ini sangat berdampak pada kehidupan masyrakat kita. Mekipun demikian sebagai seorang muslim, kita tidak boleh putus asa, tapi sebaliknya harus kita bangkit singsingkan lengan untuk menatap hari esok yang lebih baik penuh optimes dan harapan. Allah SWT berjanji selama seseorang berusaha secara maksimal di jalan Allah, pastilah ia akan menemukan jalan kesuksesan. Allah berfirman:
وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُواْ فِينَا لَنَهۡدِيَنَّهُمۡ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ (العنكبوت 69)
Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
وقال تعالى: فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا. إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرا. فَإِذَا فَرَغۡتَ فَٱنصَبۡ. وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرۡغَب
Artinya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (5). sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6). Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (7). dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (9).
Saudara-saudara sidang hari raya idul adha yang berbahagia:
Apabila kita melihat padang pasir yang tidak bertepi, yakinlah bahwa di balik itu akan ada taman hijau nan indah. Dan apabila saat ini kita meneteskan air mata kesusahan, yakinlah sebertar lagi akan datang senyuman, asal kita tetap yakin bahwa, Allah akan menolong kita dan terus berusaha tanpa henti.
Semoga Allah memberikan kemampuan dan kesabaran kepada kita semua untuk meneladani kisah nabi Ibarahim dan juga utusan Allah yang lain, agar hidup kita, kodisi anak-anak kita, dan keadaan negara kita menjadi lebih baik. Amin Ya Rabbal Alamin.
جعلنا الله وإياكم من العائدين الفائزين، وأدخلنا وإياكم في زمرة عباده الصالحين. وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين، واستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
Khutbah kedua
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ ولله الحمد
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْإِصْلَاحِ، وَحَثَّنَا عَلَى الصَّلَاحِ، وَبَيَّنَ لَنَا سُبُلَ الْفَلَاحِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ. إنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى فِيْهِ بِمَلَائِكَتِهِ، فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. وقالَ رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً
اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الْأَكْرَمِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الْاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ.
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا أَخِرَتَنَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ. اَللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا دَيْنًا إِلَّا قَضَيْتَهُ، وَلَا مَرِيْضًا إِلَّا شَفَيْتَهُ وَعَافِيَتَهُ، وَلَا حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا إِلَّا قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا لَنَا يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ، وَيَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ، وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللهم ارفع عنا هذا الوباء والطاعون (كورونا). اللهم سلمنا والمسلمين من هذا الوباء، واشف لمرضانا بهذا الوباء، واغفر لموتانا من جميع المسلمين، يا أرحم الراحمين
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهُ أَكْبَرُ
KH. Dr. Fatihunnada, Lc., M.A. Wakil Ketua Lembaga Batsul Masail (LBM) Nahdlatul Ulama Kabupaten Bekasi