Bekasi – Berikut adalah pertanyaan terkait Hadits Nabi SAW yang menyatakan “Ramadhan awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah maghfirah dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka”. merupakan hadits dhaif yang cenderung palsu.
Pertanyaan Nomor : 03
Penanya : Bpk. Yedi, 48 tahun,Cibitung.
beredar potongan vidio ceramah UAH yang menampilkan UAH dalam kajiannya menjelaskan bahwa hadits yang populer di Indonesia setiap bulan Ramadhan tentang pembagian bulan Ramadhan menjadi 3 bagian, sepuluh hari pertama rahmat, sepuluh hari kedua maghpiroh dan sepuluh hari terakhir pembebasan dari neraka. Hadits tersebut oleh UAH dikategorikan sebagai hadits yang bermasalah besar dan bahkan bertentangan dengan hadits sohih lainnya.
Pertanyaan:
1. Apakah benar status Hadits di atas sangat bermasalah sebagaimana klaim UAH?
2. Bila memang haditsnya sangat bermasalah, apakah masih boleh digunakan contoh / digunakan untuk modal dalil dalam ceramah?
Jawaban :
Pertama Jika maksud pertanyaan adalah video pernyataan UAH mengatakan hadis ini Mawdlu’/palsu, maka pernyataan UAH adalah salah/tidak tepat.
Jika maksudnya adalah hadis ini Matruk, maka pernyataan tersebut bisa dibenarkan, karena dari beberapa jalur, hadis ini diriwayatkan oleh Maslamah ibn al-Shalt dan Yusuf ibn Ziyad yg disebut oleh beberapa ahli hadis sebagai perawi Matruk, akan tetapi Imam Abu Hatim al-Razi dan Badr al-Din al-‘Ayni menjelaskan bahwa hadis ini berstatus Munkar karena hanya menganggap Yusuf ibn Ziyad sebagai perawi Munkar.
Kedua Boleh menggunakan hadis ini sebagai dalil berdakwah dengan syarat menjelaskan status Dla’if (Matruk atau Munkar) hadis ini agar tidak diyakini sebagai hadis Nabi yg Sahih.
والله اعلم بالصواب.
LBM PCNU KABUPATEN BEKASI